Bangunan Mesir
Tiga jenis bangun ruang yang paling mendasar adalah kubus,
piramida, dan bola. Pemahaman tentang bangun-bangun ini sangat penting dalam
bidang sains dan teknik. Bangsa Mesir Kuno menggunakan pengetahuan mereka
tentang bangun-bangun ruang untuk tujuan-tujuan yang praktis seperti
pembangunan piramida. Misalkan, Piramida Besar Khufu di Gizeh. Rusukrusuk alas
piramida tersebut berukuran 230 m dan tingginya sekitar 146 m. Setiap sisinya
miring pada sudut yang tepat sehingga keempat sisi piramida tersebut bertemu di
puncaknya. Ini merupakan prestasi yang luar biasa mengingat bahwa saat itu
pengetahuan matematika mereka terbatas.
Aljabar
Aljabar telah berkembang sejak zaman Mesir Kuno , yaitu
lebih dari 3500 tahun yang lalu. Hal ini dapat dilihat pada lempengan lontar
peninggalan bangsa Rhind. Orang-orang Mesir menulis permasalahan permasalahan
dalam katakata, mereka menggunakan kata “heap” untuk mewakili bilangan apa saja
yang tidak diketahui.
Lapisan Kulit Pohon
Seiring tumbuhnya sebuah pohon setiap tahunnya, batang pohon
tersebut membesar dalam lingkaran-lingkaran yang memusat (konsentris).
Lapisan-lapisan yang berurutan ini, yang dinamakan cincin-cincin pertumbuhan,
berbeda-beda lebarnya tergantung pada keadaan cuaca selama tahun tertentu. Keliling
batang itu rata-rata bertambah 2,5 cm setiap tahunnya. Dengan demikian, kamu
dapat mengetahui usia suatu pohon tanpa perlu menebangnya dan tanpa perlu
menggunakan π. Ukurlah keliling batang pohon tersebut dalam satuan sentimeter
pada tempat yang tidak ada akar tumbuh?, kemudian bagi dengan 2,5. Beberapa
pohon tidak mengikuti ketentuan ini, contohnya pohon palem.
Sumber: Ensiklopedi Matematika dan Peradaban Manusia, 2002
No comments:
Post a Comment